Tuesday, October 30, 2007

Cermin seekor Burung

Ketika musim kemarau baru saja mulai. Seekor burung pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara, mencari udara yang selalu dingin dan sejuk.
Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi.
Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju.
Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal. Si burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat.
Dia merintih menyesali nasibnya. Mendengar suara rintihan, seekor kerbau yang kebetulan lewat menghampirinya. Namun si burung kecewa mengapa yang datang hanya seekor kerbau. Dia menghardik si kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya.
Si kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing tepat di atas burung tersebut. Si burung pipit semakin marah dan memaki maki si kerbau. Lagi-lagi si kerbau tidak bicara, dia maju satu langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung. Seketika itu si burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa mati tak bisa bernapas.
Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya pelan-pelan meleleh oleh hangatnya tahi kerbau, dia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang cerah. Si burung pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puasnya.
Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si burung. Begitu bulunya bersih, si burung bernyanyi dan menari kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan baik hati.
Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si burung, dan tamatlah riwayat si burung pipit ditelan oleh si kucing.
Hmm… tak sulit untuk menarik garis terang dari kisah ini, sesuatu yang acap terjadi dalam kehidupan kita: halaman tetangga tampak selalu lebih hijau; penampilan acap menjadi ukuran; yang buruk acap dianggap bencana dan tak melihat hikmah yang bermain di sebaliknya; dan merasa bangga dengan nikmat yang sekejap. Burung pipit itu adalah cermin yang memantulkan wajah kita

Monday, October 29, 2007

Alonso & Torres Cedera Lagi



Liverpool harus kehilangan pemain lagi usai melakoni big match melawan Arsenal. Fernando Torres dan Xabi Alonso dua bintang yang dibekap cedera usai laga di Anfield.
Manajer Rafael Benitez mengungkapkan kabar buruk tersebut usai pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu, Minggu (28/10/2007). Alonso yang baru saja pulih, kembali mengalami cedera patah metatarsal. Sedangkan Torres mengalami keluhan pada pahanya.
"Alonso mengalami cedera yang sama lagi yaitu metatarsal. Dia merasakan sesuatu pada kakinya. Sama halnya dengan Torres yang juga mengalami cedera sama yaitu masalah dengan ototnya," ungkap Benitez seperti dilansir Eurosport.
"Mungkin dia tidak seburuk sebelumnya. Namun dia tidak bekerja keras seperti yang kami inginkan. Kami membutuhkan kecepatannya, tapi dia tak bisa. Dia tidak fit. Kami sebelumnya berbicara dengannya dan dia katakan baik-baik saja," ujarnya.
Meski demikian Benitez belum dapat memastikan beberapa lama pemainnya ini akan pulih dari cedera. "Kami perlu melakukan pemeriksaan semua sebelum kami dapat memastikan berapa lama mereka akan absen," tukas pelatih asal Spanyol ini.
Mengenai hasil imbang 1-1, Benitez mengakui bahwa hasil tersebut merupakan hasil yang cukup adil melihat performa The Gunners.
"Imbang hasil yang bagus bagi kedua tim, namun kami rasa saat unggul 1-0 kami tak punya cukup peluang di babak kedua. Kami memiliki masalah saat kehilangan Torres dan kemudian Alonso. (Javier) Mascherano juga dibekap cedera kaki," pungkasnya.

Monday, October 22, 2007

Liverpool Akhirnya Menang

Biarpun hanya lewat dua tendangan penalti, dan melawan tim yang menyudahi pertandingan dengan sembilan pemain, Liverpool akhirnya bisa lagi memetik kemenangan.
Melakoni derby Merseyside melawan Everton, Sabtu (20/10/2008), pasukan The Reds unggul 2-1 dalam pertandingan yang digelar di markas The Toffees, Goodison Park.
Everton mencetak gol lebih dulu lewat bunuh diri Sami Hyypia pada menit 38. Bek gaek Finlandia itu menendang bola ke gawangnya sendiri saat berusaha mengamankan sebuah kemelut di kotak penalti timnya.
Liverpool, yang bermain buruk dan jarang menciptakan peluang di sepanjang babak pertama, menyamakan kedudukan di menit 53 setelah Steven Gerrard dijatuhkan Tony Hibbert di kotak 16 meter, yang membuahkan hadiah penalti.
Sebelum eksekusi dilakukan wasit Mark Clattenburg langsung mengacungkan kartu merah buat Hibbert. Dalam tayang ulang tampak kedua pemain dalam posisi fifty-fifty, tapi Hibbert sedikit menarik kaos Gerrard.
Kyut yang mengambil tendangan penalti tersebut berhasil mengecoh gerakan Tim Howard. Skor sama kuat 1-1, Liverpool pun sementara melanjutkan nafasnya.
Unggul dalam jumlah pemain, Liverpool tidak drastis berada di atas angin untuk memenangi pertandingan. Beberapa peluang yang didapat masih gagal dalam penyelesaian akhir, termasuk tendangan tak sempurna dari Andriy Voronin dan Momo Sissoko.
Sebaliknya, Everton masih sempat melakukan serangan balasan yang cukup membahayakan. Akan tetapi pasukan David Moyes juga tak berhasil mengembalikan keunggulannya di babak pertama.
Hingga memasuki menit 90 Liverpool tetap tidak menemukan kreasi serangan yang membahayakan. Namun keuntungan masih memihak pada skuad Rafael Benitez.
Di menit kedua injury time terjadi kemelut di kotak penalti Everton, yang dipuncaki dengan tembakan keras pemain pengganti Leiva Lucas. Tim Howard sudah tidak dalam posisinya, tapi di bawah mistar masih ada Phil Neville. Saat bola akan masuk, bek yang menyandang ban kapten itu terbang sambil melayangkan tangannya. Bak kiper tangguh, ia berhasil menepis bola ke samping.
Tapi tentu saja hal tersebut membuahkan dua efek buruk: Everton diganjar penalti, Neville pun langsung dikartu merah. Kuyt pun untuk kedua kalinya menaklukkan Howard dan memberi kemenangan 2-1 untuk Liverpool.
Di menit terakhir terjadi kontroversi yang amat merugikan tuan rumah. Dalam sebuah perebutan bola di kotak Liverpool, Joleon Lescott terjatuh karena ditarik bajunya oleh Jamie Carragher. Tayang ulang pun menegaskan terjadi pelanggaran. Namun wasit tidak memberi hadiah penalti pada Everton, yang membuat Moyes mencak-mencak di pinggir lapangan.
Tak lama, peluit panjang pun dibunyikan wasit Clattenburg. Para pemain Everton masih tidak puas dan terlibat adu argumentasi dengan sang pengadil lapangan hijau. Akan tetapi pertandingan telah berakhir, tetap dengan skor 2-1.
Jika Everton menelan pil pahit, Liverpool mengecap kemenangan yang sudah lama dinanti-nantikan pendukungnya. Sebelum ini mereka tak pernah menang dalam tujuh pertandingan terakhirnya.

Saturday, October 6, 2007

Wenger Ogah Beli Pemain Bintang



jika harus memilih, membeli pemain baru dengan status bintang akan menjadi pilihan terakhir Arsene Wenger. Menurut manajer Arsenal ini, memasukkan pemain bernama besar bisa merusak tim.
Seperti diketahui, pendapatan Arsenal meningkat drastis dalam satu tahun terakhir. Kondisi ini berimbas positif bagi Wenger, yaitu ia mendapat jatah 70 juta pounds untuk membeli pemain baru.
Dan seperti biasanya, Wenger akan menyia-nyiakan uang tersebut karena kebijakan transfernya adalah membeli pemain muda bertalenta, bukan pemain bintang yang sudah matang.
"Saya pikir saya akan merusak hasil kerja saya selama lima tahun terakhir," tandasnya seperti dilansir Yahoosports, Sabtu (29/9/2007).
"Jika kita mengembangkan pemain dan dimenit-menit terakhir membawa pemain seharga 30 juta pounds yang kualitasnya tak sebagus pemain yang kita miliki, saya yakin hal seperti itu tak perlu dilakukan."
Untuk memperjelas keyakinannya itu, Wenger mengambil contoh seorang Ronaldinho. Menurutnya striker Barcelona ini memang merupakan pemain terbaik di dunia beberapa tahun silam.
"Apakah status itu bertahan hingga saat ini? Tidak. Sama dengan tenis, pemain bisa saja menjadi yang nomor satu pada bulan Maret dan menjadi nomor 10 pada November. Semuanya sama saja," ungkap Wenger.
Karena itulah Wenger keukeuh dengan kebijakannya dalam pembelian pemain. Menolak guyuran dana 70 juta pounds pun bukan hal yang tak mungkin untuk dilakukannya.

Friday, October 5, 2007

Ronaldo Ingin di MU Bertahun-tahun Lagi



Rupanya Cristiano Ronaldo makin betah di Manchester United. Pemain sayap asal Portugal ini ingin tinggal di Old Trafford sampai bertahun-tahun lamanya.
"Saat ini saya memakai seragam 'Setan Merah', saya yakin bahwa MU adalah klub ideal bagi saya. Juga untuk perkembangan saya sebagai pemain dan pribadi," tulis Ronaldo dalam buku yang baru diterbitkannya yang berjudul Moments.
Perselisihan Ronaldo dengan Wayne Rooney di Piala Dunia 2006, yang hampir mengusir Ronaldo keluar dari Inggris, kini telah dilupakan. Pemuda berumur 22 tahun itu saat ini sangat betah di United.
Ronaldo datang tahun 2003 dari klub Portugal, Sporting Lisbon. "Empat tahun berlalu sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di rumput Old Trafford. Kini saya merasa (Old Trafford) adalah satu dari rumah saya," kenang pemain yang pernah mampir ke Jakarta dan Aceh tersebut.
"Jujur, saya bisa menyatakan bahwa saya merasa luar biasa bangga dan senang bisa bermain bagi klub besar ini," lanjut winger bernomor punggung 7 ini seperti dikutip <>Sky Sports, Senin (1/10/2007).
"Di klub inilah saya merasa senang. Sangat senang sehingga saya tidak masalah berkata bahwa saya ingin tinggal di sini hingga bertahun-tahun mendatang," tegas Ronaldo.
Tahun ini Ronaldo baru saja meneken kontrak yang akan membuatnya bertahan di United hingga tahun 2012.

Thursday, October 4, 2007

van persie menagkan arsenal

Robin van Persie kembali menjadi pahlawan kemenangan Arsenal. Bertandang ke Steaua Bucuresti, striker Belanda itu mencetak gol tunggal kemenangan 1-0 The Gunners.
Inilah gol penentu kemenangan Arsenal kedua yang dicetak Van Persie dalam selang empat hari. Akhir pekan lalu gol yang dicetaknya juga menjadi penentu kemenangan Arsenal saat bertandang ke West Ham United di Liga Primer Inggris.
Dengan enam poin, Arsenal berhak duduk di puncak klasemen Grup H. Sementara posisi dua diisi Sevilla yang pada laga lain meraih kemenangan pertamanya usai menundukkan Slavia Praha 4-2.
Pertandingan di Stadionul Ghencea baru berjalan lima menit saat gawang Arsenal berhasil dikoyak Romeo Surdu melalui tandukan kepalanya meneruskan umpan Banel Nicolita. Namun bendera tanda terjadi off-side keburu terangkat yang membuat gol tersebut batal.
Tak banyak peluang tercipta di babak pertama, tercatat cuma dua peluang emas dan itu semua dimiliki Arsenal. Yang pertama melalui Hleb Cesc Fabregas melalui umpan Alexander Hleb di menit tujuh yang gagal menemui sasaran, sementara crossing Gael Clichy yang membentur tubuh Petre Mari dan berbelok ke gawang namun bisa diselamatkan kiper Robinson Zapata.
Zapta kembali membuat penyelamatan gemilang di awal babak kedua saat dia melakukan akrobat menggagalkan tandukan Emmanuel Adebayor dengan tumitnya. Sementar usaha Nicolae Dica menjebol jala Arsenal yang sudah ditinggal Manuel Almunia gagal karena bisa diblok Kolo Toure.
Gol yang ditunggu-tunggu Arsenal baru datang 15 menit sebelum bubaran. Umpan Adebayor yang gagal disambut Fabregas justru mengarah pada Van Persie, sepakan keras jebolan Feyenoord itu menhujam bagian atas gawang tuan rumah.
Sevilla Raih Kemenangan Pertama
Dari Ramon Sanchez Pizjuan, tuan rumah Sevilla meraih kemenangan pertamanya di Liga Champions. Menjamu Slavia Prague, Rojiblancos unggul 4-2.
Sevilla yang baru musim ini lolos ke Liga Champions tampil dominan atas tamunya. Baru delapan menit pertandingan berjalan mereka sudah membuka keunggulan melalui Frederic Kanoute.
Tim tamu memang mampu menyamakan kedudukan 11 menit kemudian melalui Daniel Pundil. Namun Luis Fabiono kembali membuat pendukung tuan rumah bersorak lewat golnya di menit 26.
Julien Escude mencetak gol ketiga Sevilla di menit 58 sebelum ditutup aksi Arouna Kone di menit 69. Sementara gol kedua Prague datang di masa injury time melalui David Kalivoda.
Kemenangan ini membawa Sevilla duduk di posisi dua klasemen Grup H dengan poin tiga. Mereka unggul selisih gol atas Slavia Pargue di posisi tiga, sedangkan posisi paling buncit ditempati Steaua Bucuresti yang belum punya satu poin pun.

Tren Menang 1-0 Buat MU


Manchester - Dari 11 partai yang telah dijalani MU di seluruh kompetisi pada musim ini, sudah enam kali mereka hanya bisa mencatatkan kemenangan tipis 1-0. Dengan materi pemain bernaluri menyerang tinggi, kenapa cuma mampu menang 1-0?

Musim lalu MU menjelma menjadi tim dengan produktivitas tinggi. Di Premiership, "Setan Merah" bukan hanya jadi juara namun juga mampu mengemas 83 gol dari 38 laga Liga Inggris. Bandingkan dengan tim dengan produktivitas terbaik kedua, Chelsea, yang hanya mampu mencatat 64 gol.
Musim ini, Sir Alex Ferguson tampaknya ingin menambah daya gedor timnya dengan merekrut Luis Nani (pemain sayap), Anderson (gelandang tengah) dan Carlos Tevez (penyerang).
Di atas kertas, seharusnya MU bakal jadi lebih menakutkan di depan gawang lawan. Fergie pun sudah menasbihkan Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo dan Tevez bakal menjelma jadi trisula maut Red Devils yang akan mampu meneror lawan dan mendulang gol demi gol.
Namun apa faktanya? MU kini justru identik dengan kemenangan tipis. Di semua kompetisinya musim ini, sudah enam kali MU hanya mampu menang dengan skor 1-0. Hanya satu kemenangan yang mampu diraih dengan skor lebih dari satu, yaitu ketika Ryan Giggs cs menekuk Chelsea di Liga Inggris dengan skor 2-0.
Kemenangan atas AS Roma di pertandingan Grup F Liga Champions, Rabu (3/10/2007) dinihari WIB, juga lagi-lagi hanya diraih dengan skor 1-0. Meski begitu Fergie menegaskan sama sekali tidak khawatir dengan menurunnya produktivitas tim besutannya musim ini, karena yang sedang dialami mereka hanyalah sekadar sebuah fase.
"Terkadang Anda harus melalui saat-saat seperti ini, tetapi hal ini tidak akan berlangsung selamanya. Mereka semua sedang bekerja keras dan terlihat lebih berpengalaman musim ini," ujar manajer asal Skotlandia itu kepada ITV1.